top of page
Search
  • Writer's pictureCJ

Ford dan Volkswagen Bekerja Sama

Updated: Jul 19, 2019


VW punya niat beli saham Argo sejumlah 500 juta dolar AS (Rp 6,9 triliun) dari Ford.


VW sendiri memprediksi bisa mendapatkan penghasilan sampai 20 miliar dolar AS dengan share arsitekturnya itu dengan Ford di Eropa. Sesaat Ford mengharap bisa membuat lebih dari 600 ribu mobil listrik di Eropa dalam enam tahun dengan elemen dari ford dan volkswagen


CEO VW, Herbert Diess menjelaskan, Argo jadi jalan keluar paling baik buat Volkswagen untuk percepat mobil otonom ke pasar. "Ford serta VW bersama punya niat jadikan basis itu standard industri global," katanya, Sabtu (13/7).


“Menskalakan MEB bermakna turunkan ongkos peningkatan untuk kendaraan tanpa ada emisi, sangat mungkin adopsi global yang lebih luas serta bertambah cepat untuk kendaraan listrik.


Ini tingkatkan tempat ke-2 perusahaan lewat efisiensi modal yang semakin besar, perkembangan selanjutnya serta penambahan daya saing,” imbuhnya.


Aliansi yang meliputi kerjasama di luar Volkswagen serta investasi bersama dengan Ford di Argo AI, tidak membutuhkan pemilikan silang di antara ke-2 perusahaan serta tidak bergantung dari investasi ke Argo AI.


Aliansi ini ditata oleh komite bersama dengan, yang di pimpin oleh Hackett serta Diess terhitung eksekutif senior dari ke-2 perusahaan.


"Alasan CKD beberapa macam, seperti penjualan serta CBU itu ribet loh. Pemesanan harus dikerjakan enam bulan sebelum, memang kita peramal dapat jualan berapakah. Kesusahan lain CBU tidak hanya ordering jga biaya logistik," ujarnya.

Beli Saham


Untuk meningkatkan tehnologi motor listrik serta otonomo, Ford Motor Co serta Volkswagen AG memperluas ekspansi kerja sama dengan global.


Ford siap menghasilkan baterei berdasar basis Modular Electric Toolkit (MEB) VW di pabriknya di Cologne, Jerman, sesaat VW menginvestasikan 2,6 miliar dolar AS (Rp 36,1 triliun) pada unit usaha mobil otonom Ford, Argo AI. Persetujuan ke-2 produsen, dipublikasikan waktu pertemuan wartawan di New York 12 Juli 2019.


Sekarang Ford serta Volkswagen mempunyai jalan kerja sama di Argo AI. Tetapi kedua-duanya masih berdiri sendiri serta benar-benar bersaing di pasar. “Kerja sama ini penting buat kami. Kami memberi semua potensi, rasio serta jangkauan geografis yang tanpa banding. Ini buka kunci kolaborasi di beberapa bagian yang sangat mungkin dapat tunjukkan kemampuan aliansi global di masa kendaraan pandai untuk dunia," kata CEO Ford Jim Hackett.


Beberapa pemimpin perusahaan menginformasikan, Ford jadi pembuat mobil penambahan pertama yang memakai arsitektur kendaraan listrik Volkswagen serta MEB. Beritanya dapat diwujudkan mulai 2023 untuk pasar Eropa.


“Ini ialah sisi dari investasi kami yang berharga lebih dari 11, 5 milliar dollas AS untuk kendaraan listrik. Hal ini memberi dukungan loyalitas Ford untuk tawarkan pada konsumen setia di Eropa dengan bermacam kendaraan listrik,” lebih Hackett.

Renault Merencanakan Rakit Triber


PT Maxindo Renault Indonesia (MRI) jadi distributor sah Renault di Tanah Air siap pasarkan mobil keluarga tujuh penumpang terbarunya, Triber. Tetapi sekarang ini, mode yang dijagokan dapat masuk keempat fragmen besar di pasar otomotif nasional ini masih dihadirkan langsung dari India.


Diterangkan Davy J Tuilan, COO PT MRI, memang untuk dapat berkompetisi lebih ketat dengan pabrikan yang telah besar di Indonesia, faksinya harusnya lakukan completely knock down (CKD) untuk Triber.


"Jadi, kita memang punyai gagasan untuk lakukan CKD di Indonesia," jelas Davy waktu didapati di dealer Renault Bintaro, Tangerang Selatan, waktu lalu.


Lanjut Davy, untuk kapan saatnya pabrikan Prancis ini akan lakukan produksi lokal Triber memang belum juga dapat diumumkan selanjutnya. Begitupun, apa CKD ini nanti akan manfaatkan aliansi, yakni Nissan-Mitsubishi-Renault.


"Tetapi yang pasti, kami telah diskusi dengan serius dengan faksi prinsipal. Pemerintah juga bicara, Renault telah hadir," tegasnya.


Selain itu, fakta lain memang, bila Renault tidak lakukan CKD untuk Triber, karena itu kompetisi akan susah. Masalahnya sekarang ini pemerintah sendiri sedang batasi paket import, terhitung di industri otomotif, yang berefek Renault tidak bergerak bebas untuk berkompetisi di pasar dalam negeri.

2 views0 comments

Recent Posts

See All
bottom of page